Berawal dari ‘penampakan’ Tika yang terlihat makin kumal dan tidak terawat, akhirnya saya nggak bisa menolak tawaran potong rambut untuk Tika. Apalagi di usianya yang udah 2 tahun, pelan-pelan Tika sudah mulai bisa menyuarakan keinginannya sendiri. Kebetulan kemarinnya si ayah potong rambut, dan Tika ternyata ikutan minta potong rambut juga ????????
Okedesip, kita cusss..
Pagi-pagi akhirnya kami (baca: ibu dan saya) ke salon langganan, yang kebetulan masih tetangga. Salon yang terletak di gang ini, walaupun ‘nyelempit’ letaknya, tapi customernya buanyaaak banget (padahal ibu-ibu salonnya cuma single fighter lho, alias sendirian aja ngerjainnya). Setelah sehari sebelumnya nggak kebagian jatah karena ada 4 orang yang mau smoothing, maka hari itu kami pergi kesana lagi.
Sesampainya disana, ternyata udah ada customer yang duluan datang, lagi hair extention. Sambil nunggu, jadilah kami memuaskan rasa penasaran tentang hair extension. Itu rambutnya diapain, sih?
Anda juga pasti penasaran kan, kan, kan?
Ternyata butuh ketelatenan tinggi lho untuk ngurus tetek bengek hair extension ini, pantesan harganya mahal. Berikut kita bahas dulu pakai gambar satu per satu ya..
Contoh hairclip, source: elevenia
Hair extension (bagi yang belum tahu) adalah proses membuat rambut menjadi panjang secara instan. Sebenarnya untuk membuat tampilan rambut panjang secara instan ada 2 cara, yaitu hair extension dan hair clip. Untuk yang hair clip ini prosesnya nggak seribet hair extension, jadi dia cuma memasang untaian rambut pasangan di sela2 rambut asli pakai jepit (ilustrasinya di bawah).
Setiap metode pasti ada enak-nggak enaknya kan ya. Kalo yang hairclip ini, dia mudah dipakai-copot, dan nggak permanen. Tapi bagi yang ingin bangun tidur mata melek pingin langsung cantik berambut panjang, ini bukan solusinya.
Nah, ini dia yang hair extension..
Ini dia prosesnya. Hair stylish harus telaten banget memasukkan rambut ke clip/kawat, lalu rambut pasangan dimasukkan clip juga, dilanjut dengan pencekatan memakai tang.
Nah, sedangkan di hair extension ini prosesnya lebih ribet. Hair stylish akan memasangkan rambut pasangan ke rambut asli per gulungan kecil (ralat: bukan kecil, tapi keciiiil banget ????????). Rambut asli pendek ini akan ditempeli rambut pasangan, lalu diikat pakai clip/kawat dengan dibantu kait dan tang. Pemasangan dilakukan di dekat pangkal rambut.
Ini rambut pasangan yang dipakai. Di bagian atas, ada lemnya, mirip seperti ujung tali sepatu.
Berapa gulungan rambut yang dibutuhkan untuk mengekstensi satu orang? Nah, yang ini nggak pasti, tapi yang jelas semakin tebel rambut ybs maka akan semakin banyak gulungan rambut yang dibutuhkan. FYI, untuk rambut pasangan ini yang pendek harganya Rp 5.000 per gulungan rambut. Kalo yang panjang bisa Rp 10.000 – 12.000. Itu harga di Klaten yang notabene kota kecil di Jawa Tengah. Jangan tanya yah harga di ibukota berapa. Harga rambutnya bervariasi, dan juga beda antara rambut sintetis dan rambut asli, rambut natural atau smoothingan.
Nanti harga tersebut tinggal dikalikan aja sama jumlah yang dibutuhkan. Itulah yang menyebabkan biaya hair extension bisa habis sampe berjut-jut (alias jutaan, red.).
Ini hasil akhir rambut yang sudah diekstensi. Nggak kelihatan ya, karena clip/kawat tadi ada di dalam dan ditutupi rambut asli.
Btw, pemakaian hair extension ini memungkinkan rambut untuk bisa disisir, mirip rambut asli. Tapi ada syaratnya, yaitu nyisirnya harus hati-hati. Bagian pangkal rambut yang ada kawatnya jangan sampe ikut kesisir.
Untuk keramasnya, si embak customer yang jadi narasumber ini ternyata keramasnya harus di salon tersebut, karena nggak berani ambil resiko. Yah, mungkin karena harganya yang mahal, sayang juga kalo keramasnya salah dan malah membuat rambutnya kusut.
Demikian cerita hari ini. Salam sayang dari Tika, yang rambutnya sudah ngebob..
PS: meski tampilan rambutnya warna-warni gini, jangan salah sangka sama embaknya ya. Si embak memutuskan hair extension karena habis operasi kepala beberapa waktu lalu akibat ada benjolan. (*) pic ini juga sudah disetujui oleh mbaknya.
