Bulan Desember sudah tiba. Seperti yang telah direncanakan, kami sekeluarga bertolak ke Bangkok untuk melanjutkan studi S3. Awalnya kami mau berangkat bertiga bersama anak kedua yang berusia 8 bulan. Anak pertama kami, Tika, mau dititip ke rumah utinya. Eeee, tiga minggu sebelum berangkat si Tika ternyata bermasalah di sekolah. Yang awalnya ceria dan aktif, dia tiba-tiba berubah nggak mau ngerjain tugas di sekolah. Kata gurunya setelah dicurhati, Tika sedih karena nggak ikut ayah ibunya ke Thailand.
Singkat cerita, kami mengubah rencana menjadi boyongan semua satu keluarga ke Bangkok. 😂 Tiket dan hotel yang awalnya cuma beli 3 (suami, saya, dan anak kedua), akhirnya nambah 1 susulan yaitu untuk Tika.
Udah bawa bocah-bocah, ditambah berangkat di masa pandemi begini, tentu anggaran jadi bengkak. Tapi memang hitungan matematika Allah beda dengan hitungan manusia. Lain kali mudah-mudahan bisa cerita tentang budget ini ya.. Siapa tahu bisa membantu kawan-kawan lain yang mau studi di Thailand membawa keluarga.
Di masa COVID, pilihan penerbangan menjadi lebih terbatas. Kalo ada Air Asia mah rencananya pilih itu saja, kan murah ya hehehe. Terlebih, alasan kami ke Thailand adalah biar kalo pulang kampung nggak mahal-mahal banget biayanya. Tetapi karena COVID, sekarang ini penerbangan yang ada hanya maskapai premium, yaitu Garuda Indonesia dan Singapore Airlines. Berdasarkan hasil diskusi dengan teman-teman lain di Bangkok, rata-rata mereka hanya memakai dua maskapai tersebut.
Dengan budget yang minimalis, akhirnya kami menjatuhkan pilihan pada Singapore Airlines. Kenapa? Karena harga tiketnya setengahnya Garuda, hehehe. Dengan maskapai Singa ini, harga tiket per orangnya sekitar 2-3 juta. Beda dengan Garuda, harga tiketnya bisa sampai 7 juta, walaupun bisa diskon pelajar jadi 4,5 juta. Yaa masalahnya bawa anak kan harga tiketnya full, lumayan banget selisihnya kaaan hehehe. Bedanya, kalo naik Singapore Airlines kita transit dulu di Changi Airport, sedangkan Garuda Indonesia pesawatnya direct ke Suvarnabhumi Airport Bangkok.
Oia, Singapore Airlines menyediakan bagasi sebesar 25kg untuk dewasa dan 10kg untuk baby. Karena Tika dibelikan tiket terpisah dan berbeda kelas, khusus dia dapat bagasi 30kg.
Sampailah kami di hari keberangkatan. Setelah check-in, kami baru tahu kalau disabilitas dan keluarga yang bawa bayi didahulukan boarding. Akhirnya kami melenggang duluan daripada penumpang lain untuk naik pesawat.
Enaknya, kalo bawa bayi, kita ditempatkan di tempat duduk paling depan dengan space yang lega. Space itu sebenarnya tujuannya untuk diisi bassinet (boks bayi) as requested sebagai fasilitas penumpang dengan bayi. Kereeen ya.
Sesampai di kabin, Tika dan Gigi dikasih paket mainan ama pramugarinya. Si Tika yang TK dikasih activity pack, sedangkan Gigi dikasih boneka kecil. Terharu banget, aku saja tidak terpikir bawa mainan di atas kabin, hiks.
Emang ndeso ya belum pernah naik pesawat dengan TV, hari itu kita merasa spesial karena setiap penumpang sudah disediakan layar dengan remote di bagian lengan kursi. Di dalam TV, sudah tersedia game, film, musik, bahkan ada aplikasi flight untuk ngecek kita udah sampe mana.
Pesawat ini juga dilengkapi WiFi, jadi bakal nyaman banget untuk penumpang yang suka browsing untuk killing time.
Di perjalanan, pramugari akan memberikan jamuan makanan ke penumpang sebagai fasilitas. Pada saat booking tiket, kita sudah diminta memilih menu makanan. Ada makanan halalnya juga. Yang disediakan adalah menu utama, pencuci mulut (yogurt atau es krim), dan juga minuman (bisa request teh, kopi, orange juice, apple juice). Meski begitu, porsi makanan ini cukup kecil. Tapi masih mending lah, cukupan untuk ngganjel perut. Hari itu, menu halal yang disediakan untuk kami adalah lamb, sedangkan ada juga opsi kentang untuk anak dan dewasa.
Sampai di Changi, kita kemudian transit. Karena anak-anak lapar, jadilah kami makan dulu di kursi-kursi nyaman yang sudah disediakan di bandara. Ada juga yang berbayar, eeeh lha tapi yang gratis aja udah nyaman banget hehehe.
Penerbangan kemudian dilanjutkan dari Changi ke Bangkok. Di penerbangan kedua ini, kami juga diberi fasilitas yang sama, bahkan anak-anak juga dikasih mainan lagi. Jadi punya double deh hehehe.
Jadi enaknya ngasih berapa ya layanan dari Singapore Airlines? 5 out of 5 mungkin ya, karena udah melebihi ekspektasi. Jarang-jarang bisa naik pesawat keren kayak gini. Very recommended!
P.S.
Satu deret kursi di pesawat memang disediakan khusus penumpang yang bawa baby, jadi musti paham resikonya ya, misalnya penumpang sebelah babynya berisik atau rewel.
1 Comment