Satu semester berlalu, dan sampailah kita harus memutuskan dimana Artika harus sekolah. Akhirnya, Allah-lah yang memutuskan dia sekolah dimana (setelah kita hunting banyak sekolah).
Sejauh ini, dia suka dengan sekolah barunya. Sekolah kecil yang ada di tengah kota. Ketika masuk ke sekolah dan dengar cerita keseharian Tika di sekolah, aku sadar, sekolah ini punya karakter. Di sekolah nggak ada kantin, tapi anak-anak sudah diberi jatah makanan dengan menu yang setiap bulan diposting oleh bu guru. Makanan ini sudah include di dalam SPP, jadi nggak perlu repot nambah biaya di luar SPP.
Nilai positif yang lain, nggak ada yang bawa hape di sekolah. Yuhuu, alhamdulillah.
Kurikulum yang dipakai adalah kurikulum yang sudah disampaikan di awal ketika daftar, yaitu kurikulum nasional plus Kurikulum Cambridge (adopsi) untuk mata pelajaran matematika, sains, and bahasa inggris. Di dalam satu kelas ada 2 guru yang standby mengajar siswa. “Bu gurunya pinter banget lho Bu,” kata Tika.
Dan satu lagi yang membuat saya jatuh cinta dengan sekolah adalah: setiap akhir minggu ibu guru akan memberikan weekly plan tentang rencana pembelajaran tiap mapel untuk minggu depannya. Sangat organized. Clean. Rapih. Ya moga-moga management waktu ini bisa tertular juga ke Tika.
Bandar Lampung
16 Februari 2025